Sunday, June 28, 2009

Sumber Daya Manusia Modal Utama Pembangunan VI

Dan syukur alhamdulillah, pada 10 Agustus 1995, pesawat terbang yang pertama kali dirancangbangun sepenuhnya oleh bangsa Indonesia berhasil diluncurkan dan diterbangkan, dan sekarang pesawat tersebut, N250, merupakan pesawat yang paling top di dunia, saya tidak membesar-besarkan, satusatunya pesaing N250 adalah pesawat buatan Prancis, Alenea-80 yang mengudara pada tahun 1992. 

Bangsa Indonesia ingin pesawat kecil yang dapat dikendalikan dengan teknologi elektronik (flybywire) dengan kecepatan jelajah maksimum 300 knot dan bisa dikembangkan menjadi 330 knot dengan konsumsi bahan bakar yang sama. Pesawat ini tergolong pesawat subsonik regional. Konsep pesawat kami ini semula tidak pernah diketahui Eropa, sebab Eropa belum tertarik dengan teknologi mutakhir itu. N250 menggunakan teknologi tahun 1990-an, sedangkan mereka masih menggunakan teknologi tahun 1970-an. 

Apa yang paling penting dalam hal ini, bahwa bangsa Indonesia mewakili dua hal: 1. mewakili negara sedang berkembang; 2. mewakili umat Islam yang 90% memegang teguh al-Qur’an dan as-Sunnah. 

Tanpa mengetahui dua hal tersebut, seseorang tidak akan sampai dapat menangkap visi kami kepada dunia, bahwa kami mampu memberikan sumbangan nyata bagi umat manusia dengan menunjukkan penampilan nyata teknologi kami. Ini bukan hayalan melainkan kenyataan. 

Karena itu pada bulan Desember tahun lalu, ka-mi mendapatkan tawaran dari Amerika Serikat yang memberikan kesempatan bagi kami untuk mendirikan pabrik perakitan akhir N250 di Mobile, Alabama. Hal yang sama juga menyusul dari Jerman sehingga kami juga akan mendirikan pabrik perakitan akhir dengan Niedersachen. Dengan demikian, negara Indonesia yang sedang berkembang itu akan mengalihkan teknologi tinggi ke negara maju Amerika dan Eropa, dan pesawat N250 buatan Indonesia itu akan beroperasi di berbagai belahan dunia.

Ini apa artinya? 

Untuk apa kami bekerja? 

Bahwa kita bekerja untuk menjelaskan kepada masyarakat dunia, bahwa produk hasil kerja kita bukan kita yang menentukan, ya mungkin saja seseorang telah merencanakannya tetapi pada hakekatnya itu adalah rencana Allah subhanahu wa ta’ala. Kesimpulannya, bahwa untuk memahami, untuk menguasai, untuk menerapkan, untuk menciptakan, untuk mengendalikan teknologi tinggi bukan hak istimewa bangsa Eropa, bangsa Amerika, bangsa Jepang, bangsa Cina atau bangsa apa saja, tetapi itu adalah hak istimewa dari setiap umat manusia. 

Itu hak istimewa juga bangsa Malaysia. Jadi, tidak berarti bahwa suatu bangsa tidak berhak untuk menguasai teknologi ka-rena ia tidak kaya. Itu adalah hak umat manusia karena umat manusia itu diciptakan oleh Tuhan yang ajar-annya digunakan sebagai rujukan (referensi), termasuk teknologi adalah sebagian dari ajaran dan tanda-tanda kebesaran Tuhan. 

Dan ini sudah dibuktikan oleh bangsa Indonesia tanpa menentukan untuk begitu. Tuhan yang menentukan, jadi ini sudah menjadi takdir Tuhan, bahwa bangsa Indonesia dapat menguasai teknologi tinggi. Ada banyak teori yang dianut oleh bangsa Amerika dan Eropa, bahwa agama yang dibimbing oleh Al-Qur’an itu merupakan penghambat dan penghalang terbesar bagi penguasaan teknologi. Pendapat atau teori ini tidak benar. Pembuktian kami tidak dapat menerima pendapat tersebut. 

Pendapat tersebut ditolak oleh umat Islam, termasuk umat Islam Indonesia tanpa kompromi, apalagi umat Islam Indonesia mayoritas masih hidup di bawah garis kemiskinan dan di bawah kualitas minimum pelayanan sumber daya manusia. Oleh karena itu, Al-Qur’an dan As-Sunnah harus menjadi rujukan yang lebih luas dan dihayati di dalam masyarakat Islam demi kebesaran Islam di mana sesungguhnya 98% umat Islam dikehendaki untuk maju pada akhir abad ini. 

Dan kini sudah terbukti, bahwa tidak ada lagi penghambat dan penghalang bagi siapapun di dunia ini untuk memberikan perbedaan antara umat manusia dan antara umat Islam. Kita semua umat manusia adalah ciptaan Tuhan, sama derajatnya, tetapi kami umat Islam adalah umat yang percaya kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah dan umat ini dilahirkan untuk mengikuti Al-Qur’an dan As-Sunnah yang ditempatkan dalam prioritas tertinggi se-bagai sumber rujukan, dan didasarkan pada ini Islam dilahirkan. Itulah kitab suci Al-Qur’an yang berada di puncak proses budaya yang didukung dan dijunjung oleh umat Islam yang memiliki kualitas iman dan taqwa, dan dalam setiap tindakan umat Islam harus selaras dengan Islam, namun sebagian umat Islam dalam tindakannya ia melakukan banyak hal yang tidak halal. Saya sampaikan semua ini di depan anda tanpa teks tertulis. 

Saya tidak ingin menguraikan lebih panjang lebar lagi, nanti Anda bisa bosan. Saya hanya ingin menyampaikan apa yang harus diperhatikan dan dilakukan oleh umat Islam kini dan mendatang. Saya ingin berpesan agar umat Islam memberikan perhatian dan tindakan untuk tetap meraih sukses dalam 25 tahun mendatang. Saya ingin menyatakan lagi, bahwa saya bersama Dr. Mohammad Ali dan tokoh-tokoh lain kami telah menandatangani piagam bagi suatu organisasi internasional di Jeddah yang disebut International Islamic Forum on Science and Technology and Human Resources Development (IIFTIHAR). 

Pembentukan IIFTIHAR tersebut menandakan, bahwa dunia Islam menginginkan suatu kemampuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta pembangunan kualitas sumber daya manusia. Saya mendapatkan kehormatan dipilih sebagai Presiden dari lembaga yang didirikan oleh enam organisasi di dunia Islam yang telah ada sebelumnya, yaitu: Rabithah al-Alam al-Islamiy, Bank Pembangunan Islam, Lembaga Internasonal Pemikiran Islam, Federasi Internasional Pendidikan Islam, Lembaga Mukjizat Al-Qur'an dan Al-Hadits, Liga Dunia Islam dan Organisasi Konperensi Islam. 

Pada bulan Oktober mendatang kita akan mempersiapkan di Jakarta persiapan pertama untuk muktamar pertama di ma-na kita akan menyumbangkan pemikiran latar belakang mengapa kita membentuk IIFTIHAR, tetapi karena ini masih rahasia saya tidak ingin membicarakannya. 

 Saya hanya ingin menjelaskan, bahwa lembaga tersebut sudah terbentuk dan melalui lembaga ini kita akan menempuh serangkaian langkah untuk menjawab persoalan bagaimana agar umat Islam di dunia yang berjumlah lebih dari satu milyar satu setengah juta jiwa itu bisa mempersiapkan nasibnya pada masa depan sehingga mayoritas masyarakat dunia melihat umat Islam di seluruh dunia yang hampir 25% dari seluruh umat manusia itu adalah bagian dari umat manusia yang berharga dan terhormat. 

Ini berarti sumbangan ekonomi dari GDP dunia seharusnya 25% datang dari umat Islam tetapi kenyataannya hanya kurang dari 5% sehingga kita harus bekerja sangat keras untuk mengubah kenyataan tersebut sampai umat Islam dapat memberikan sumbangan sedikitnya sesuai dengan rasio keberadaannya yaitu 25% jika mungkin. Harapan yang saya sampaikan kepada anda ini adalah harapan dari seluruh umat Islam di dunia.


No comments:

Post a Comment