Wednesday, July 28, 2010

Laporan Menteri Negara Riset Dan Teknologi / Ketua Dewan Riset Nasional

Laporan
Menteri Negara Riset Dan Teknologi /
Ketua Dewan Riset Nasional
Pada Upacara Pembukaan Lokakarya Nasional
Riset Dan Teknologi Vl/1996
Istana Negara, 11 Desember 1996


Bismillahi Rakhmanir Rakbim.
Assalamutalaikum Warakhmatullahi Wabarakatuh.
Bapak Presiden Yang Kami Cintai Dan Muliakan,
Yang Kami Muliakan Bapak Wakil Presiden Dan Ibu Try SutrisnoJ
Yang Terhormat Saudara Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan
Para Hadirin Dan Hadirat Yang Berbahagia.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wataa'la atas ridho dan rakhmat-Nya sehingga pada hari ini kita berkumpul disini untuk menghadirl pembukaan Lokakarya Nasional Riset Dan Teknologi Vl/1996 dan mendengarkan amanat Bapak Presiden Republik Indonesia.
Kami atas nama pimpinan dan anggota Dewan Riset Nasional menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada Bapak Presiden, Bapak Wakil Presiden Beserta Ibu Tri Sutrisno, atas kesediaan bapak-bapak dan ibu-ibu menyediakan waktu untuk menghadiri pembukaan Lokakarya Nasional Riset Dan Teknologi Vl/1996 yang merupakan salah satu kegiatan penting Dewan Riset Nasional yang dijadualkan setiap tiga tahun sekali.
Dua tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 29 Desember 1994, Bapak Presiden telah menetapkan sebanyak 164 putera-puteri pertiwi sebagai anggota Dewan Riset Nasional untuk masa bakti 1994-1999. Seperti telah Bapak Presiden gariskan dalam Keputusan Presiden nomor 1 tahun 1984 dan Keputusan Presiden nomor 371/M tahun 1994, tugas Dewan Riset Nasional adalah membantu Menteri Negara Riset Dan Teknologi dalam:
(1) Menyiapkan perumusan program utama nasional dalam bidang riset dan teknologi;
(2) Melakukan pengamatan dan mengadakan evaluasi pelaksanaan program-program tersebut; dan
(3) Memberikan pengarahan dan pengendalian kegiatan riset dan teknologi.
Setelah 12 tahun bertugas untuk mencapai dan melaksanakan tujuan tersebut, hasil-hasil yang dicapai cukup menggembirakan.
Secara bertahap kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi diberbagai badan penelitian dan pengembangan departemen, non-departemen dan lembaga pendidikan tinggi, telah diarahkan, dikendalikan, dipantau dan dievaluasi melalui mekanisme kebijaksanaan satu pintu (one door policy).
Dalam pelaksanaan kebijaksanaan tersebut, sejak penetapan arah yang harus ditempuh sampai kepada pengembangan piranti-piranti pengendaliannya, DRN telah berperan sangat aktif. Selain itu, kehadiran DRN juga telah mendorong partisipasi masyarakat secara luas dalam kegiatan riset dan teknologi.
Pada tahun anggaran 1993/1994, DRN memulai babak baru dalam penyelenggaraan kegiatan pengembangan teknologi dengan melancarkan program Riset Unggulan Terpadu (RUT) yang pengelolaannya diselenggarakan oleh Kantor Menteri Negara Riset Dan Teknologi.
Program ini telah memberikan kesempatan yang seluasluasnya kepada para peneliti di berbagai instansi untuk melakukan penelitian unggulan bekerjasama dengan peneliti dari instansi atau lembaga lain.
Melalui program ini diharapkan akan dapat dihasilkan penelitian yang berguna bagl pembangunan naslonal oleh para peneliti terbaik di Indonesia, sekaligus mengembangkan kemampuan kerjasama antara peneliti dari instansi atau lembaga lain.
Program ini bersifat sangat kompetitif karena hanya sekitar 10-12 persen dari jumiah usulan yang masuk dapat dilaksanakan, dan diharapkan dapat dihasilkan penelitian yang berguna bagi pembangunan nasional melalui karyakarya peneliti terbaik di Indonesia.
Penilaian sebelum dan setelah pelaksanaan program RUT dilaksanakan oleh LIPI berdasarkan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Menteri Negara Riset Dan Teknologi dibantu oleh Dewan Riset Nasional (DRN) dan Kantor Menteri Negara Riset Dan Teknologi .
Perlu kami sampaikan pula kepada Bapak Presiden, bahwa program Riset Unggulan Kemitraan (RUK) yang kami laporkan kepada Bapak Presiden dalam kesempatan acara Sidang Paripurna Gabungan AIPI/DRN dan peresmian Gedung AIPI/DRN pada tanggal 29 Desember 1995 di kawasan Puspiptek Serpong, kini mulai menarik berbagai kalangan, baik para peneliti maupun kalangan industri sebagai pengguna hasil penelitian.
Program RUK yang bertujuan untuk mendorong kegiatan riset dan pengembangan teknologi dalam bidang-bidang yang memiliki potensi komersial dan dapat dikembangkan oleh industri yang dibiayai dari anggaran bersama oleh pemerintah, swasta dan BUMN sebelum dan sesudahnya dinilai oleh BPPT sesuai dengan petunjuk Meneg Ristek yang memperhatikan saran dari DRN dan Kantor Meneg Ristek.
Diharapkan program RUK tersebut tidak saja berguna bagi perusahaan-perusahaan besar, tetapi juga bagi perusahaan-perusahaan menengah dan kecil yang memerlukan teknologi sebagai modal untuk meningkatkan nilai tambah.
Untuk mengarahkan kegiatan riset dan pengembangan teknologi agar menjadi industri unggulan yang hendak dikembangkan oleh pemerintah, mulai tahun anggaran 1997/1998 akan dilaksanakan program Riset Unggulan Strategis Nasional (RUSNAS).
Melalui program tersebut diharapkan kapasitas riset dan teknologi nasional dapat tumbuh secara terarah dan selaras dengan pengembangan industri-industri yang dapat diandalkan bangsa untuk meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan-perusahaan nasional dalam dunia internasional guna penguasaan pasar domestik, regional dan global.
Upaya pemerintah untuk membangun kemampuan riset dan teknologi nasional tidak hanya terbatas pada usaha meningkatkan kegiatan penelitian dan pengembangan semata-mata, tetapi juga harus mencakup pengembangan peraturan dan pemantapan kelembagaan yang dapat memacu motivasi dan kreativitas masyarakat serta dapat mendorong pemanfaatannya bagi pembangunan nasional.
Teknostruktur yang mantap perlu dikembangkan untuk menjembatani kegiatan penelitian dan pengembangan dengan keglatan sostal ekonoml masyarakat, termasuk berbagai sistem insentif dan disinsentif untuk mendorong pembentukan tekno-struktur tersebut.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada pusat pusat ilmu pengetahuan dan teknologi dunia perlu kita ikuti terus menerus dan kita manfaatkan secara bertanggung jawab, serta disebarluaskan kepada para peneliti di tanah air.
Menyadari hal tersebut, DRN sedang merumuskan kebijaksanaan strategis ilmu pengetahuan dan teknologi nasional sebagai pedoman kegiatan riset dan teknologi di Indonesia.
Kebijaksanaan tersebut dipandang penting, karena akan memuat visi, strategi, dan kebijaksanaan pembangunan iptek untuk menunjang pembangunan nasional yang berkesinambungan sebagai pengamalan Pancasila dan UUD- '45.
Upaya mengembangkan sistem dan mekanisme ilmu pengetahuan dan teknologi yang mantap perlu didukung dengan kelembagaan iptek yang mantap pula.
Untuk itu perlu adanya peraturan perundangan tentang ilmu pengetahuan dan teknologi yang akan menjamin terlaksananya berbagai kegiatan pemanfaatan, pengembangan, dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Perlu kami laporkan kepada Bapak Presiden, bahwa menglngat makin pentingnya peranan kemitraan antara pemerintah dengan dunia usaha dalam pengembangan llmu ixngetahuan dan teknologi, maka lokakarya ini mengambil tema:
Kebijaksansan iptek menghadapi pelita VII: meningkatkan kemitraan pemerintah dan dunua usaha dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memasuki era industrialisasi dan globalisasi.
Lokakarya Nasional Riset Dan Teknologi VI/1996 diikuti oleh peserta dari berbagai lembaga pendidikan, penelitian dan pengembangan baik dari instansi pemerintah maupun dari dunla usaha/industri, serta perencana pembangunan darl berbagai daerah di Indonesla.
Dalam lokakarya ini akan dibahas kebilaksanaan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, program utama naslonal riset dan teknologi, serta pola kemitraan di bidang riset dan teknologi.
Disamping itu, kami laporkan pula bahwa dalam kegiatan Loknas inl luga diselenggarakan bursa teknologi sebagal medla yang mempertemukan para penelitl yang telah menghasllkan temuannya, dengan para calon pengguna hasil penelitian atau Industri.
Dari forum ini diharapkan hasil-hasil riset yang berpotensi memiliki nilai ekonomi yang dapat diimplementasikan oleh para industriawan menjadi produk unggulnya yang dapat diandalkan untuk peningkatan ekspor dan substitusi impor.
Akhirnya, kami bersama anggota Dewan Riset Nasional beserta para peserta Lokakarya Nasional Riset Dan Teknologi Vl/l996 mohon perkenan Bapak Presiden untuk memberikan amanat yang akan kami jadikan pegangan dalam pelaksanaan tugas-tugas kami dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mendukung pembangunan nasional.
Kami juga mohon perkenan Bapak Presiden untuk membuka secara resmi Lokakarya Nasional llmu Pengetahuan Dan Teknologi Vl/1996 yang akan berlangsung dari tanggal 11 hingga 14 Desember 1996.
Demikian laporan kami, atas perkenan Bapak kami ucapkan terima kasih.
Wassalam mu'alaikum Warakhmatullahi wabarakatuh.
Jakarta, 11 Desember 1996
Menteri Negara Riset Dan Teknologi /
Ketua Dewan Riset Nasional
ttd
B. J. Habibie

No comments:

Post a Comment