Thursday, July 19, 2012

KEBIJAKAN UMUM RISET DAN TEKNOLOGI VIII



Untuk tujuan koordinasi, pada tahun-tahun yang berselangan, Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi menyelenggarakan Rapat-rapat Koordinasi Nasional Riset dan Teknologi sedangkan Dewan Riset Nasional menyelenggarakan Lokakarya Nasional Riset dan Teknologi. Rakornas ristek bermaksud mengkoordinasikan program-program dan melaporkan mengenai kemakmuran kelembagaan laboratorium dan lembaga, sedangkan LokNAS Ristek membahas topik khusus.

Untuk memantapkan koordinasi, penajaman dan penilaian hasil penelitian, DRN juga mengadakan lokakarya nasional didampingi oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia, yang beranggotakan ilmuwan-ilmuwan yang dipilih berdasarkan prestasinya di dalam bidangnya masing-masing. Dengan demikian, maka anggota akademi sekaligus akan menjadi anggota Dewan Riset Nasional, tetapi tidak sebaliknya.

Diharapkan berbagai mekanisme koordinasi dan kelembagaan ini akan membantu menjamin bahwa ilmu penge- tahuan dan teknologi di Indonesia tidak akan dikembangkan demi ilmu pengetahuan itu sendiri, tetapi akan ditujukan pada proses nilai tambah yang produktif dalam rangka memajukan pembangunan nasional dan meningkatkan taraf hidup bangsa.

Semua sasaran dan himbauan dan perumusan kebijaksanaan penunjang dalam rangka makin memantapkan mekanisme, kelembagaan dan tata operasional pola pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada, seperti yang di uraikan tadi, hanya merupakan sebagian kecil dari langkah-langkah pelengkap yang kita perlukan. Dengan demikian, belum menjamin tercapainya sasaran yang dikehendaki.

Guna melengkapi hal itu, kita berusaha untuk mengembangkan suatu cara yang lebih langsung untuk melakukan optimasi sumberdaya serta untuk memastikan bahwa kegiatan riset dan teknologi di Indonesia akan bergerak menuju arah yang tepat. Itulah sebabnya mengapa kita memutuskan untuk membangun suatu Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PUSPIPTEK) di Serpong, sebelah barat daya Jakarta.

Pemikiran inilah yang mendasari pembangunan PUSPIPTEK di Serpong yang dirancang untuk mencakup sejumlah laboratoria dan instalasi penelitian ilmiah yang baik sendiri- sendiri maupun secara keseluruhan bermaksud untuk menciptakan suatu kemampuan yang lebih besar dalam menyelenggarakan riset dan teknologi terapan dengan dua ciri pokok: berstandar internasional dan relatif mudah untuk dialihkan ke penelitian dasar dalam arti sebagaimana disebutkan di muka. Pelaksanaan orientasi terapan riset dan tekno- logi Indonesia dengan dua ciri pokok tersebut di PUSPIPTEK akan dipelopori oleh Laboratorium Uji Konstruksi.

Dengan ditempuhnya kebijaksanaan ini diharapkan bahwa pada suatu saat, pembangunan nasional Indonesia umumnya dan industrialisasi khususnya, telah menciptakan suatu tingkat perkembangan yang ditandai oleh cukup banyaknya perusahaan-perusahaan dan instansi-instansi yang mampu melakukan riset dan teknologi terapan, mampu mengembangkan produk-produk baru, dan mampu menghasilkan teknologi baru untuk pasaran internasional dan pasaran dalam negeri. Pada saat itu, PUSPIPTEK akan ditransformasi menjadi suatu pusat ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertitik berat pada orientasi penelitian dasar dalam bidang-bidang tersebut.

Maka berbeda dari pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di luar negeri dalam bidang ini, strategi yang ditempuh di Indonesia adalah mulai dengan ilmu pengetahuan dan teknologi terapan untuk kemudian berkembang ke ilmu pengetahuan dan penelitian dasar. Dalam bahasa populer dapat dikatakan bahwa di Indonesia pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk industrialisasi berdasarkan falsafah: bermula dengan akhirnya untuk berakhir pada awalnya.

Dan konsepsi dasar inilah yang kini sedang diterapkan baik pada PUSPIPTEK maupun pada proyek pengembangan teknologi dan industri lain. Inilah satu-satunya jalan yang dapat ditempuh untuk dalam waktu yang sesingkat-singkatnya dapat menumbuhkan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi Indonesia dalam bidang industri yang sekaligus dapat memecahkan masalah kongkret dalam pembangunan nasional tanpa kehilangan dasar berpijaknya pada ilmu dasar.

Ini tidak berarti bahwa ilmu pengetahuan tradisional dalam bidang pertanian, perkebunan, perikanan, kesehatan, pemukiman, sejarah dan lain-lain, yang tidak tertuang dalam program lembaga penelitian Pemerintah, Lembaga Pemerintah Non Departemen dan Universitas diabaikan. Program ini tetap dilaksanakan dan dikembangkan dengan memperhatikan perlunya dihindari tumpang-tindih dan investasi dua kali lipat, meningkatkan kemakmuran, dengan mengandalkan sumber daya manusia yang terampil dan teknologi yang tepat dan berguna, mulai dari teknologi se-derhana sampai teknologi canggih.26 PUSPIPTEK dirancang untuk menjadi suatu kawasan penelitian dan pengembangan teknologi dengan lokasi terpusat seluas 1.000 hektar. Terdiri dari suatu komplek seluas 500 hektar untuk laboratorium dan kelengkapan riset multidisiplin yang kesemuanya dilengkapi penuh dengan instrumentasi mutakhir, yang memungkinkan dilaksanakannya penelitian dengan standar internasional; suatu kawasan industri teknologi tinggi seluas 350 hektar, dan suatu komplek pendidikan seluas 150 hektar untuk kampus Institut Teknologi Indonesia.

Areal seluas 500 ha yang diperuntukkan penelitian dan ilmu pengetahuan, di samping akan memuat suatu reaktor penelitian serbaguna sebesar 30 mw, juga akan mencakup lima laboratorium Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), yang terdiri dari: (1) kalibrasi, instrumentasi dan metrologi, (2) elektroteknika, (3) fisika terapan, (4) kimia terapan, dan (5) metalurgi terapan; dan enam laboratorium yang dikelola Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), meliputi: (1) uji konstruksi, (2) termodinamika, mesin dan propulsi, (3) aerodinamika, dinamika gas dan getaran; (4) sumberdaya alam dan energi, (5) teknologi proses; dan (6) mitigasi bencana alam. Selain itu, Suatu Pusat Peragaan lImu Pengetahuan dan suatu Pusat Pertemuan akan melengkapi suatu kompleks perumahan sebesar 700 unit yang juga mencakup keleng-kapan olahraga, rekreasi, perbelanjaan, pendidikan dasar, dan peribadatan. Sebuah taman botani untuk pelestarian jenis-jenis tanaman langka akan ditanam pada keseluruhan areal seluas 1.000 hektar dan akan memberikan lingkungan yang nyaman untuk seluruh kompleks.


Pemikiran inilah yang mendasari pembangunan PUSPIP- TEK di Serpong yang dirancang untuk mencakup sejumlah laboratoria dan instalasi penelitian ilmiah yang baik sendiri- sendiri maupun secara keseluruhan bermaksud untuk menciptakan suatu kemampuan yang lebih besar dalam menyelenggarakan riset dan teknologi terapan dengan dua ciri pokok: berstandar internasional dan relatif mudah untuk dialihkan ke penelitian dasar dalam arti sebagaimana disebutkan di muka. Pelaksanaan orientasi terapan riset dan tek- nologi Indonesia dengan dua ciri pokok tersebut di PUSPIPTEK dipelopori oleh Laboratorium Uji Konstruksi.

Dengan ditempuhnya kebijaksanaan ini diharapkan bah- wa pada suatu saat, pembangunan nasional Indonesia umumnya dan industrialisasi khususnya, telah menciptakan suatu tingkat perkembangan yang ditandai oleh cukup banyaknya perusahaan dan instansi yang mampu melakukan riset dan teknologi terapan, mampu mengembangkan produk-produk baru, dan mampu menghasilkan teknologi baru untuk pasaran internasional dan pasaran dalam negeri. Pada saat itu, PUSPIPTEK akan ditransformasi menjadi suatu pusat ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertitik berat pada orientasi penelitian dasar dalam bidang-bidang tersebut.

Maka berbeda dari pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di luar negeri dalam bidang ini, strategi yang ditempuh di Indonesia adalah mulai dengan ilmu pengetahuan dan teknologi terapan untuk kemudian berkembang ke ilmu pengetahuan dan penelitian dasar. Dalam bahasa populer dapat dikatakan bahwa di Indonesia pengemba- ngan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk industrialisasi berdasarkan falsafah: bermula dengan akhirnya untuk berakhir pada awalnya. Dan konsepsi dasar inilah yang kini sedang diterapkan baik pada PUSPIPTEK maupun pada proyek pengembangan teknologi dan industri lain. Inilah satu-satunya jalan yang dapat ditempuh untuk dalam waktu yang sesingkat-singkatnya dapat menumbuhkan kemam- puan ilmu pengetahuan dan teknologi Indonesia dalam bidang industri yang sekaligus dapat memecahkan masalah kongkret dalam pembangunan nasional tanpa kehilangan dasar berpijaknya pada ilmu dasar.

Ini tidak berarti bahwa ilmu pengetahuan tradisional dalam bidang pertanian, perkebunan, perikanan, kesehatan, pemukiman, sejarah dan lain-lain, yang tidak tertuang dalam program lembaga penelitian Pemerintah, Lembaga Pemerintah Non Departemen dan Universitas diabaikan. Program ini tetap dilaksanakan dan dikembangkan dengan memperhatikan perlunya dihindari tumpang-tindih dan investasi dua kali lipat, meningkatkan kemakmuran, dengan mengandalkan sumber daya manusia yang terampil dan teknologi yang tepat dan berguna, mulai dari teknologi se-derhana sampai teknologi canggih.

PUSPIPTEK dibangun untuk secara langsung mengha- dapi masalah terbatasnya tenaga kerja, langkanya dana, tidak memadainya kelengkapan, tidak terkoordinasinya program, kurangnya dukungan masyarakat dan rendahnya penghasilan masyarakat ilmiah Indonesia sebagaimana telah disebut tadi. Dengan adanya PUSPIPTEK diharapkan dapat tercapai tujuan sebagai beikut:

Pertama, dengan pengelompokan secara fisik sejumlah besar tenaga manusia dari disiplin ilmu yang berbeda-beda, yang memiliki bidang perhatian dan sikap yang serupa, PUSPIPTEK akan dapat mengoptimasikan keterampilan dan pengalaman mereka.

Kedua, dengan memusatkan laboratorium-laboratorium dan kelengkapan penunjang baru lainnya dalam satu lokasi, PUSPIPTEK Serpong diharapkan akan mampu mengoptimasikan penggunaan fasilitas maupun mengatasi kurang memadainya kelengkapan.

Dengan semua mekanisme dan program yang telah diuraikan di atas diharapkan dapat dijamin bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan di Indonesia tidak semata-mata demi ilmu pengetahuan itu sendiri, melainkan ditujukan pada proses peningkatan nilai tambah yang produktif dalam upaya memajukan pembangunan nasional; dan diabdikan bagi pencapaian tujuan yang lebih luas, dalam rangka mengembangkan potensi sumberdaya manusia, serta peningkatan taraf hidup bangsa Indonesia.

Berdasarkan pengalaman kita melaksanakan Matriks Nasional Ristek selama ini, dapat disimpulkan bahwa sasar- an kongkrit dan program Ristek yang telah kita rumuskan dalam Matriks tersebut masih tetap memiliki konsistensi yang utuh sesuai dengan misi yang telah ditetapkan GBHN pada kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menunjang pembangunan bangsa.

Di lain pihak kita tidak boleh lengah terhadap berbagai kelemahan yang mungkin timbul di masa datang, baik akibat hambatan koordinasi antar lembaga ilmu pengetahuan dan teknologi yang timbul secara sadar atau tidak sadar, hambatan realisasi dana yang telah ditetapkan, tenaga-tena- ga inti dan pendukung yang tidak tersedia pada waktunya, dan yang paling berbahaya lagi adalah tidak adanya sarana dan mekanisme untuk memasyarakatkan hasil ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah dihasilkan.

Adapun pelaksanaan pengembangan dan aplikasi teknologi itu sendiri harus diselaraskan dengan tingkat penghayatan, penyerapan, dan partisipasi masyarakat, yaitu sesuai dengan kebutuhan dan hajat hidup masyarakat dalam segala aspeknya. Koordinasi yang seksama, dalam hal ini, diperlukan bagi tumbuhnya kemampuan iptek berkaitan dengan semua aspek kehidupan agar memungkinkan upaya pengembangannya.
Dari uraian di atas dapat kita simpulkan, bahwa kebijak- sanaan global mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam garis besarnya akan mencapai sasarannya apabila program ristek yang telah ditetapkan terlaksana seperti yang direncanakan.

Walaupun demikian, kebijaksanaan-kebijaksanaan pe- nunjang dan operasional dalam realisasi program tersebut masih perlu dikaji dan dirumuskan untuk menciptakan konvergensi antara rencana dan hasil yang kita harapkan bersama. Seperti yang telah dikatakan sebelumnya hal-hal yang terutama harus kita perhatikan ialah:

Pertama, koordinasi dan interaksi antar lembaga, khu- susnya mengenai penyebaran dan pemanfaatan secara optimum berbagai informasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang kita miliki.

Kedua, pengadaan dana dan kapasitas tenaga ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan rencana Matriks Ristek yang ada, di mana pengembangan dan partisipasi daerah sesuai dengan kondisi pembangunan yang dihadapinya perlu makin ditingkatkan.

Ketiga, masalah insentif dan penghargaan yang wajar bagi suatu kapasitas ilmu pengetahuan dan teknologi yang menunjukkan prestasi menonjol perlu diperhatikan serta dirumuskan untuk menjadi suatu kebijaksanaan penunjang dan secara bertahap makin melembaga dalam masyarakat kita.

Keempat, kebijaksanaan penunjang juga dibutuhkan untuk menyebarkan dan memasyarakatkan modus operandi pelaksanaan pengalihan teknologi dari luar, di mana keter- libatan tenaga dan bahan buatan Indonesia secara terpro- gram, sistematik dan bertahap harus makin meningkat.

Kelima, dalam memanfaatkan kapasitas ilmu pengetahuan, dan teknologi luar negeri dalam bentuk suatu kerja- sama bilateral, regional maupun multilateral, diperlukan kebijaksanaan institusional, atau setidaknya yang sama-sama menguntungkan semua pihak yang bersangkutan.

Akhirnya, dalam menentukan sasaran program ilmu pengetahuan dan teknologi, keserasian antara hasil dan pemanfaatannya oleh masyarakat perlu dikembangkan untuk dilembagakan secara bertahap.

Semua langkah dan kebijakan yang diambil itu tiada lain merupakan cerminan dari suatu upaya untuk menjabarkan secara lebih konkret amanat rakyat yang tertuang dalam GBHN, yang menghendaki agar pembangunan diorientasikan bagi upaya untuk menciptakan manusia Indonesia seutuhnya dan diabdikan bagi kepentingan seluruh rakyat Indonesia.

Kehendak ini adalah wajar, sebab dana untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dibiayai melalui pajak dan penerimaan pemerintah lainnya berasal dari masyarakat. Dan adalah wajar pula kalau kepentingan masyarakat terlebih dunia usaha diperhatikan secara sungguh-sungguh.

Sumber: Prof. B.J. Habibie

Foto oleh: Arip Nurahman
Lokasi: Desa Bangunharja

"Pembangunan sarana dan prasarana IPTEKS membutuhkan dukungan semua pihak"
~Arip~

No comments:

Post a Comment