Teknologi Pedesaan dan Sistem
Nilai
Berbicara tentang masalah teknologi
pedesaan, sebenarnya berbicara mengenai salah satu cara untuk membangun
dan mengembangkan organisasi dan sistem sosial pedesaan. Desa bukanlah
sekadar tempat yang rendah tingkat teknologinya, yang miskin dan
terkebelakang penduduknya dan yang terbatas kemungkinan-kemungkinan
perkembangannya. Desa justru adalah akar kehidupan kita. Keutuhan dan
ketahanan desa adalah justru pangkal keutuhan dan daya tahan kehidupan
bangsa.
Oleh karena itu, jika kita berbicara
tentang persoalan- persoalan di desa tidaklah cukup kita berbicara
tentang bagaimana memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat desa akan
keperluan-keperluan dasar hidupnya, seperti: makanan dan minuman yang
cukup dan bergizi, perumahan yang sehat dan aman, pendidikan yang
meningkatkan taraf pe-ngetahuan dan keterampilan, pakaian yang kuat dan
layak, jasa kesehatan dan sebagainya. Tidak cukup pula hanya berbicara
tentang peningkatan penggunaan sumber-sumber daya alam di dalam dan di
sekitar desa untuk peningkatan kehidupan perekonomiannya.
Semua
ini memang perlu kita persoalkan dan perlu mendapatkan perhatian secara
seksama. Tetapi semua ini merupakan hal-hal yang sudah jelas dengan
sendirinya. Kita harus melangkah jauh dari itu. Jika kita berbicara
tentang persoalan pedesaan haruslah kita menganalisis sesuatu yang lebih
mendalam dan lebih mendasar. Kita harus menganalisis hal-hal yang
mendasar bagi identitas, dan keutuhan kehidupan di desa-desa seperti
digagaskan tadi, yang merupakan landasan bagi identitas dan keutuhan
kehidupan bangsa kita. Hal-hal inilah yang harus kita pelajari. Hal-hal
inilah yang harus kita analisis dan kita dalami. Hal-hal inilah yang
harus kita jadikan landasan pengembangan segala teknologi di pedesaan.
Dan, karena kebanyakan sumber daya manusia di kota-kota berasal dari
desa, hal itu pun harus kita analisis dan dalami sebagai landasan
pengembangan teknologi di perkotaan.
Usaha mengembangkan
teknologi pedesaan, yang dilandasi falsafah membantu unsur-unsur asli
kehidupan pedesaan tumbuh dengan lebih kokoh dan lebih cepat mengan-
dung beberapa segi tertentu.
Dalam hal ini, ada beberapa nilai yang
berasal dari kehidupan pedesaan yang hingga kini masih kita pandang
perlu untuk dilestarikan, seperti misalnya, nilai kekeluargaan.
Perhatikan struktur kamar-kamar di dalam perumahan di desa-desa.
Perhatikan betapa struktur ini mencerminkan cara hidupnya yang
berasaskan kebersamaan antara ang- gota-anggota keluarga. Peranan
teknologi dalam hal ini adalah justru untuk melestarikan asas
kebersamaan antara anggota keluarga ini dan bukan malah menumbuhkan
individualisme atau kolektivisme (commune)
seperti yang berlaku pada masyarakat modern di luar Indonesia.
Yang perlu dilakukan adalah pengembangan desain baru, pemanfaatan cara-cara komunikasi modern, pengembangan sistem-sistem informasi baru, serta sistem-sistem organisasi baru sehingga asas kehidupan bersama berdasarkan kekeluargaan dapat dipertahankan terus bahkan dapat bekerja dengan lebih sempurna. Dengan perkatan lain, janganlah demi memungkinkan penerapan teknologi-teknologi baru, cara-cara hidup dan tata nilai kehidupan pedesaan dipaksakan berubah. Justru sebaliknya, perlu ditempuh berlandaskan hasil-hasil riset yang dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip yang bersifat universal, perlu dikembangkan dan diterapkan teknologi-teknologi baru, termasuk tekno- logi modern, sehingga nilai-nilai tradisional kehidupan pedesaan dapat berlangsung terus atau malahan dapat diwujudkan secara lebih sempurna.
Yang perlu dilakukan adalah pengembangan desain baru, pemanfaatan cara-cara komunikasi modern, pengembangan sistem-sistem informasi baru, serta sistem-sistem organisasi baru sehingga asas kehidupan bersama berdasarkan kekeluargaan dapat dipertahankan terus bahkan dapat bekerja dengan lebih sempurna. Dengan perkatan lain, janganlah demi memungkinkan penerapan teknologi-teknologi baru, cara-cara hidup dan tata nilai kehidupan pedesaan dipaksakan berubah. Justru sebaliknya, perlu ditempuh berlandaskan hasil-hasil riset yang dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip yang bersifat universal, perlu dikembangkan dan diterapkan teknologi-teknologi baru, termasuk tekno- logi modern, sehingga nilai-nilai tradisional kehidupan pedesaan dapat berlangsung terus atau malahan dapat diwujudkan secara lebih sempurna.
Jelaslah,
bahwa pengembangan teknologi pedesaan harus kita pandang sebagai upaya
yang lebih luas dan lebih mendalam daripada usaha memperkenalkan
teknik-teknik sederhana yang lebih maju dari yang dipergunakan sekarang
demi peningkatan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat pedesaan, demi
meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam dan energi setempat dan demi
pengembangan industrialisasi di lingkungan pedesaan.
Memang
hal tersebut sangat berguna dan karenanya perlu dilakukan. Namun bukan
itu yang menjadi sasaran utama pengembangan teknologi pedesaan.
Sasaran
utama pengembangan teknologi pedesaan adalah mengamankan identitas
serta meningkatkan daya tahan kehidupan pedesaan. Sasaran utama
pengembangan teknologi pedesaan adalah untuk, dengan menggunakan segala
teknologi termasuk teknologi yang paling mutakhir, memungkinkan
masyarakat pedesaan berkembang tanpa kehilangan identitasnya. Upaya
mengembangkan teknologi pedesaan haruslah kita dekati sebagai upaya
untuk, dengan teknologi-teknologi yang modern sekalipun, membantu
unsur-unsur asli kehidupan pedesaan tumbuh dengan lebih cepat dan lebih
kokoh sehingga tanpa kehilangan identitasnya, masyarakat pedesaan dapat
lebih maju dan berkembang mengatasi tantangan-tantangan dan
pukulan-pukulan terhadap dirinya.
Apa yang berlaku
bagi nilai-nilai kehidupan di pedesaan berlaku pula pada pengetahuan
empiris tradisional dan teknologi tradisional di pedesaan. Pengembangan
teknologi pedesaan seyogyanya ditujukan pada sasaran untuk lebih
menyempurnakan teknologi tradisional tersebut dan membuatnya lebih
efektif dan lebih efisien, dan bukan ditujukan untuk mengganti teknologi
tradisional tersebut dengan teknologi-teknologi baru.
Dapat
saya menggunakan dua contoh berikut. Tidak perlu heran bahwa di
mana-mana di Indonesia, bambu merupakan bahan bangunan yang banyak
sekali dipakai. Bahwa bambu memang merupakan material yang bermutu
tinggi dengan mudah dapat ditunjukkan dengan memakai penalaran ilmiah
modern.
Dipandang dari sudut daya tahan terhadap tegangan tertentu bambu lebih rendah mutunya dibandingkan dengan baja atau aluminium. Tetapi dipandang dari sudut rasio antara tegangan dan berat jenis, jelas bahwa bambu lebih tinggi mutunya daripada kedua bahan lainnya tadi. Bahwa bambu mempunyai persoalan-persoalan tersendiri berhubungan dengan kesehatan karena dapat dimasuki tikus merupakan persoalan lain. Itu merupakan persoalan konstruksi. Bahwa bambu lekas lapuk memang merupakan suatu masalah. Tetapi baja pun terkena korosi dan oleh karena itu perlu diproses secara khusus. Dan kalau terhadap baja kita carikan cara-cara pengawetannya, mengapa bambu tidak kita carikan cara-cara serupa supaya tidak terpengaruh cuaca dan karena itu tidak lekas lapuk?
Dipandang dari sudut daya tahan terhadap tegangan tertentu bambu lebih rendah mutunya dibandingkan dengan baja atau aluminium. Tetapi dipandang dari sudut rasio antara tegangan dan berat jenis, jelas bahwa bambu lebih tinggi mutunya daripada kedua bahan lainnya tadi. Bahwa bambu mempunyai persoalan-persoalan tersendiri berhubungan dengan kesehatan karena dapat dimasuki tikus merupakan persoalan lain. Itu merupakan persoalan konstruksi. Bahwa bambu lekas lapuk memang merupakan suatu masalah. Tetapi baja pun terkena korosi dan oleh karena itu perlu diproses secara khusus. Dan kalau terhadap baja kita carikan cara-cara pengawetannya, mengapa bambu tidak kita carikan cara-cara serupa supaya tidak terpengaruh cuaca dan karena itu tidak lekas lapuk?
Tidakkah
mungkin untuk memproses bambu dengan misalnya, epoxy resin, sehingga
dapat tahan jauh lebih lama? Inilah yang perlu dilakukan dalam rangka
pengembangan teknologi pedesaan sebagai salah satu contoh bagaimana
teknologi maju dapat digunakan justru untuk melestarikan yang
tradisional atau membuat yang tradisional berfungsi dengan lebih baik.
Pemanfaatan
energi surya merupakan contoh lain bagi falsafah yang sama. Kita
sama-sama mengetahui bahwa sejak dahulu kala energi surya dipergunakan
di lingkungan pedesaan. Tidak wajar untuk berpikir bahwa jika secara
tradisional penduduk pedesaan itu sudah memakai energi matahari untuk
pengeringan, ia pun dapat diperkenalkan pada cara-cara baru untuk
menggunakan energi tersebut dengan lebih efektif dan lebih efisien.
Misalnya saja kita rintis pengembangan "desa surya", yakni suatu desa
yang memanfaatkan energi surya secara optimal baik untuk keper- luan
bersama maupun untuk keperluan pribadi keluarga penduduk pedesaan.
Perlu
disampaikan di sini bahwa saya mendapat laporan mengenai berbagai
penelitian yang menunjang teknologi industri serta pengembangan energi
perbakuan, dalam hal ini Ethanol, yang telah dilaksanakan di
laboratorium Penelitian BERDC dalam waktu yang singkat ini.
Hasil
penelitian itu ternyata telah menghasilkan penelitian yang cukup
berarti. Untuk produksi Ethanol dengan bahan baku ubi kayu dan
karbohidrat pada umumnya ongkos produksi yang terbesar berasal dari
ongkos energi (dalam bentuk uap) dan biaya Enzyme yang diperlukan untuk
hidrolisa pati menjadi gula.
Untuk mengatasi masalah ini telah
dilakukan berbagai penelitian proses dan berhasil menurunkan temperatur
proses dan waktu hidrolisa hingga dapat mengurangi biaya energi.
Demikian pula dengan berbagai percobaan yang telah berhasil mengurangi
jumlah pemakaian enzyme hingga dapat
diturunkan menjadi setengahnya. Sedangkan dalam proses fermentasi telah
diadakan penelitian yang bertujuan mengurangi waktu fermentasi dengan
hasil yang optimal. Selanjutnya di laboratorium mikrobiologi sedang
dilakukan penelitian untuk seleksi dan isolasi mikroba lokal yang dapat
menghasilkan Enzyme Amylase. Dari
sekitar Desa Sulusuban saja sementara ini telah dapat diketemukan dua
mikroba yang dapat menghasilkan enzyme dimaksud dan penelitian dalam hal
ini masih terus dikembangkan. Bersamaan dengan itu juga dilakukan
penelitian untuk seleksi dan isolasi mikroba lokal yang menghasilkan Enzyme Cellulase. Hal ini penting mengingat
Negara kita kaya akan sumber bahan yang mengandung Cellulase seperti
limbah kayu dan sebagainya, yang dengan adanya Enzyme Cellulase tersebut
dikemudian hari dapat dimanfaatkan secara optimal.
Sementara
itu, pengembangan biomassa untuk bahan baku ethanol ini memerlukan
adanya perkebunan energi. Dan seperti kita ketahui, perkebunan energi
tersebut membutuhkan lahan, tenaga kerja, modal dan teknologi. Sebagai
suatu negara agraris yang memiliki tanah pertanian yang luas, Indonesia
merupakan tempat yang ideal untuk pe-ngembangan perkebunan energi yang
dikaitkan dengan percepatan pengembangan wilayah transmigrasi.
Lapangan
kerja di Indonesia harus dipersiapkan dengan memberikan proyeksi
mekanisme pendidikan dan latihan kerja yang terpadu dengan teknologi dan
ketrampilan. Penyediaan lapangan kerja akan sangat dipengaruhi oleh
pertumbuhan ekonomi dan fasilitas kerja yang dikaitkan dengan
perkembangan sektor industri. Khususnya untuk pengembangan industri
ethanol di wilayah-wilayah transmigrasi akan dapat memberikan banyak
keuntungan yang meliputi antara lain: (a) memberi kesempatan kerja; (b)
meningkatkan taraf hidup para petani/transmigran; dan (c) mendorong
pertumbuhan industri-industri penunjang.
Perlu
pula disebutkan di sini bahwa penelitian mengenai pengolahan limbah
industri untuk mencegah pencemaran lingkungan dan biogas yang dihasilkan
nantinya dapat di-pergunakan sebagai bahan bakar sehingga dapat
mengu-rangi ongkos produksi.
Selanjutnya oleh para peneliti juga
telah diadakan penelitian dalam bidang agronomi. Pada saat ini, mereka
sedang mengkaji varietas-varietas unggul ubi kayu maupun ubi jalar yang
cocok untuk kondisi tanah Sulusuban, dalam rangka menunjang kebutuhan
bahan baku serta optimasi biaya produksi "pilot
plant".
Singkat
kata, usaha pengembangan teknologi di pedesaan seyogyanya berpegang
pada falsafah penyempurnaan nilai-nilai, cara-cara hidup serta
pengetahuan empiris yang tradisional di desa-desa dengan menggunakan
teknologi yang lebih maju, termasuk yang modern sekalipun jika memang
hal itu yang diperlukan
No comments:
Post a Comment